Do you dare China against the US? China's answer to this!



Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Hossein Dehghan, mengakui bahwa negaranya baru-baru telah melakukan uji coba rudal. Pernyataan terbuka Iran itu disampaikan beberapa hari setelah rudal antar benua mereka jatuh di Myanmar. Hingga kini belum ada laporan resmi korban jatuh. Gedung Putih mengatakan akan memeriksa sejumlah laporan mengenai peluncuran rudal balistik Iran yang dianggap melanggar resolusi PBB.

Jenderal Hossein mengatakan kepada kantor berita Tasnim, uji coba rudal itu segaris dengan rencana Iran, "Dan kami tidak akan membiarkan orang asing turut campur dalam urusan pertahanan kami," ucapnya.

Hossein  tidak menyebutkan kapan uji coba itu dilakukan atau tipe misil apa yang ditembakkan. Tetapi dia menerangkan bahwa uji cona itu tidak melanggar resolusi PBB atau kesepakatan nuklir 2015.

Menurut Hossein, kesepakatan nuklir yang diteken Iran bersama enam negara superkuat tidak memasukkan ujicoba rudal.

Ketika kesepakatan nuklir itu diberlakukan pada 2016, Dewan Keamanan PBB langsung mencabut hampir seluruh sanksi yang diterapkan kepada Teheran, termasuk pelarangan uji coba rudal pembawa hulu ledak nuklir.

Dewan Keamanan PBB, bagaimanapun juga, tetap berpegang pada resolusi 2015 yang menyebutkan bahwa Iran tidak boleh melakukan uji coba rudal.

Menurut laporan Jewish News, Iran memiliki rudal jarak jauh yang memilik daya jelajah 1.200 mil atau sekitar 1.900 kilometer.

"Rudal ini sanggup menjangkau seluruh negara di Timur Tengah, termasuk Israel," tulis Jewish News, KAmerika Serikat dikabarkan memilih mundur dalam peperangan terhadap China yang dilakukan di Laut China Selatan. Konflik antara Amerika Serikat dan China ini terjadi saat munculnya Manuver Beijing yang memicu keresahan dari negara-negara di sekitar Laut China Selatan. Satelit Taiwan menyatakan sejak 14 Februari militer RRC mengirim beberapa set peluru kendali jarak menengah dan sistem radar ke Pulau Woody, salah satu lahan reklamasi yang dibuat China.


Ada sejumlah alasan kenapa Amerika Serikat memilih muncur dari perang di laut China Selatan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Barack Hussein Obama yang pada saat itu memberikan sejumlah pernyataan dengan berjanji jika hubungan kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan ASEAN akan dilanjutkan oleh penggantinya pada November mendatang.

video full

Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan alasan bila kementerian teknis AS telah dijalin untuk tahun jamak dengan ASEAN, termasuk kerja sama keamanan dan kontraterorisme. Hal ini juga dikarenakan Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN seperti yang digelar di California pekan lalu pasti akan digelar kembali.Selain itu, Obama membantah pendekatan jor-joran merangkul ASEAN demi menggerus pengaruh Republik Rakyat China bahkan Obama sendiri mengatakan jika Amerika tidak akan memiliki agenda memiliterisasi kawasan Laut China Selatan.

Obama juga mengatakan jika Kementrian China telah mengirimkan kapal perang di laut China Selatan itu hanya sekedar upaya AS menjamin perairan ini bisa dilewati siapapun, seperti termaktub di hukum international.

No comments:

Post a Comment